Proyek Pipa Gas Di Desa Kedanyang Diduga Ijinnya Bodong, Warga Menduduki Lokasi Proyek

Adventurial49 Dilihat

GRESIK, BrataPos.com – Ratusan Warga Desa Kedanyang, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik menduduki proyek pemasangan pipa gas, lantaran proyek tersebut diduga bodong dan meresahkan warga (12/06/17).

Berbagai-bagai poster yang dibawa oleh warga untuk mencekam adanya proyek yang menyesatkan warga.

Warga menuntut posisi penanaman pipa tidak sesuai dengan komitmen awal dalam penyampaian waktu sosialisasi ke masyarakat yang terdampak, yang diselenggarakan di balai desa Kedanyang pada tanggal 26 februari 2017 yang lalu.

Pada kesempatan tersebut disampaikan bahwa posisi pipa gas akan di tempatkan dibibir jalan, namun kenyataannya di tanam ditengah jalan. Ini sebuah pembodohan dalam kebohongan kepada masyarakat untuk mencari enaknya sendiri tanpa memikirkan dampak kedepan yang sangat berbahaya terhadap keselamatan warga.IMG20170612093734

Maka kalau posisi penempatan pipa gas ini ditengah jalan, maka akan terkena tekanan beban kendaraan berat yang lewat di pipa tersebut. Apabila nantinya jalan ini akan jadi jalan raya kelas satu, maka akan banyak kendaraan besar seperti trailer yang bermuatan berat yang bisa mengakibatkan tekanan kebawah, otomatis pipa gas lama-lama akan terjadi ledakan yang bisa mengancam nyawa warga desa kedanyang.

Oleh karena itu warga minta dengan tegas pipa yang sudah ditanam ditengah jalan untuk dibongkar dan dikembalikan kebibir jalan, sesuai janji pihak pertamina waktu sosialisasi di balai desa. Agar warga tidak merasa khawatir atas tekanan kendaraan yang bermuatan berat, sehingga hidup warga tenang tidak dihantui adanya ledakan pipa gas yang bertekanan tinggi itu.

Warga menuntut Penggalian Dan Pengurukan Pipa Gas dalam sosialisasi disampaikan bahwa untuk pengurukan setelah penanaman pipa gas tanah bekas yang lama tidak dipakai lagi, dengan alasan tanah tersebut kurang padat, dan akan diganti atau diuruk dengan sirtu, namun pada realisasinya tanah bekas tersebut dipakai lagi untuk nguruk, ini sungguh sebuah penyimpangan yang sangat berbahaya, karena jalannya diuruk dengan tanah gembur dan basah akan mudah terjadi ambles.

Oleh karena itu warga Desa Kedanyang meminta untuk urukan tanah bekas galian tidak dipakai lagi dan segera diganti dengan urukan sertu sesuai janji pihak pertamina kepada warga saat sosialisasi di balai Desa Kedanyang.

Waktu Pemasangan Pipa. Pada kenyataannya kami tertipu atas janji manis pihak pertamina terkait dengan waktu pengerjaan proyek pipa gas ini, yang pada waktu sosialisasi di balai Desa Kedanyang disampaikan bahwa untuk pemasangan pipa gas hanya memakan waktu dua hari saja, akan tetapi pemasangan pipa gas ini pada kenyataannya memakan waktu berbulan-bulan dan berakibat pada penutupan jalan yang cukup lama hingga sampai saat ini.

Serta juga timbul dampak lain yang sangat merugikan warga seperti jalan yang rusak parah, terjal, berdebu, bergelombang, berlumpur, licin, serta menyempit karena termakan oleh penempatan pipa yang belum ditanam dipinggir-pinggir jalan.

Selain beberapa hal tersebut yang muncul akhir-akhir ini permasalahan baru yaitu dari segi kesehatan khususnya untuk pernafasan warga sekitar juga terganggu akibat polusi udara dampak dari jalanan berdebu. (jml/bersambung)