Pemkab Gresik Dan BNNK Gresik Ajak Masyarakat Perangi Narkoba

Adventurial44 Dilihat

GRESIK – Upaya pemerintah kabupaten (Pemkab) Gresik bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) kabupaten Gresik dalam mewujudkan Gresik bersih narkoba selalu digelorakan. Selain mengadakan penyuluhan dan sosialisasi di sekolah-sekolah, pemkab Gresik bersama BNN kabupaten Gresik juga melakukan pembinaan terhadap seluruh elemen masyarakat terhadap bahaya narkoba, salah satunya mengkampanyekan “Stop Narkoba” dalam setiap kegiatan.

Tak hanya itu, Gresik juga menggelar kegiatan puncak Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) tahun 2017 yang diselenggarakan di Gedung Olahraga (GOR) Petrokimia Gresik pagi tadi, Senin (17/07/2017) dan dihadiri sejumlah tokoh diantaranya Kabid. P2M BNN Provinsi Jawa Timur AKBP. Ria Damayanti, Wakil Bupati Gresik Dr. H. Moh. Qosim serta forkopimda.

Wakil Bupati Dr. H. Moh. Qosim dalam sambutannya menyampaikan pentingnya dukungan semua pihak dalam memerangi peredaran narkoba dan peredaran narkoba hingga ke akar-akarnya. Karena dampak yang ditimbulkan dari penyalahgunaan narkoba sangat berbahaya dan merusak generasi penerus bangsa.DSC_0597

Karena narkoba, menurut wabup dapat memicu terjadinya berbagai macam kejahatan diantaranya pencurian, perampokan bahkan pembunuhan.

“Peran aktif semua elemen masyarakat dan apparat keamanan sangat dibutuhkan dalam memberantas penyalahgunaan narkoba. Karena narkoba dapat merusak sendi-sendi kepribadian dan ketahanan bangsa, terutama generasi peneru bangsa,” kata Wabup Qosim.

Lebih lanjut wabup menyampaikan apresiasi dan terima kasih karena atas kerjasama pemkab Gresik, BNN kabupaten Gresik serta masyarakat lantaran prevelensi pengguna narkoba yang semakin menurun. “Hal itu patut kita syukuri, namun kewaspadaan terhadap bahaya narkoba harus selalu kita lakukan,” lanjut Wabup.

Sementara Kepala BNN Kabupaten Gresik AKBP. Agustianto menambahkan peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) memiliki makna keprihatinan terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika sehingga dibutuhkan sebuah gerakan untuk menyadarkan seluruh umat manusia di dunia.

Dari hasil survey yang dilakukan BNN Provinsi Jawa Timur, AKBP. Ria Damayanti menyatakan bahwa prevelensi pengguna narkoba di Jawa Timur menurun drastic. “Dulu provinsi Jawa Timur berada di peringkat kedua se Indonesia, dan karena sinergitas semua pihak saat ini menjadi peringkat ke Sembilan. Dan  kami harap dapat terus ditekan hingga Jawa Timur bersih narkoba dan menuju Indonesia Emas pada tahun 2045 mendatang,” ujar Kabid. P2M BNN Provinsi Jawa Timur.

Dalam kegiatan tersebut juga ditandai penyematan pin kepada 50 relawan anti narkoba yang terdiri dari para pemuda dalam melakukan pencegahan dan melakukan sosialisasi terhadap masyarakat terkait bahaya dan dampak narkoba. Dalam kegiatan tersebut dilakukan secara simbolis oleh Wakil Bupati Dr. H. Moh. Qosim kepada salah satu relawan. (**iis)