Diduga, di Iming-Imingi Sirtu “Isi Tabungan” Pejuang Rupiah Asal Turen Pindah Tangan

Adventurial222 Dilihat

MALANG// Bratapos.com- Nasib kurang beruntung menimpa Tenaga Kerja Wanita (TKW) inisial “WT” asal Warga Jln. Koptu Jais, Kecamatan Turen Kabupaten Malang Jatim. Pasalnya, pejuang rupiah yang kini masih berada di taiwan bekerja banting tulang itu, mengaku jadi korban penipuan. diduga dana tabungan hasil jerih payahnya ludes, akibat termakan rayuan gombal pria yang ia kenal melalui medsos.

Seperti halnya penyampaian “WT” kepada Bratapos.com, bahwa uang tabungannya sebesar Rp 25.000.000, telah dipakai oleh seorang pria yang selama ini dianggapnya baik dan perhatian terhadapnya. Menurut pengakuan “WT” sejumlah uang itu dibuat membayar sebidang tanah sama teman prianya tersebut.

Menurut pengakuan “WT”, dirinya kenal hingga berteman akrab dengan pria itu, berawal dari aplikasi tiktok dan kemudian meminta nomor telepon dan dilanjutkan berkenalan melalui via telepon. Pada saat berkenalan sang pria mengaku bernama Dariaman, Warga Bambang Kecamatan Wajak Kabupaten Malang Jawa timur.

“Awalnya kenal di tiktok dan minta nomor telepon saya, setelah saling kenal akrab dia (Dariaman,red) minta tolong katanya butuh uang mendadak dan bertanya jika saya punya simpanan uang, disuruh kirim ke ATM nya mau dipakai dulu buat bayar sebidang tanah. Saya anggap kita saling kenal baik, dan saya orangnya paling gak bisa untuk berbohong, ya saya bilang ada buat renovasi rumah, saat itu juga disuruh transfer ke nomor rekeningnya dan berjanji akan segera mengembalikan dengan tepat waktu,”Jelasnya, saat dikonfirmasi melalui via telepon. Sabtu, (11/11/23).

Selain itu, “WT” juga menerangkan jika ia merasa percaya diri dan berani lepaskan uang itu ke Dariaman karena selama kenal Dariaman selalu bersikap baik, sopan dan perhatian, jadi untuk rasa curiga antisipasi akan keburukan sikap Dariaman itu, sama sekali tidak ada. Tapi setelah mengetahui Dariaman yang terus berbelit-belit, bahkan berusaha menghilangkan jejak dengan cara menonaktifkan handphone. Dengan demikian, “WT” merasa kebaikan dan sikap perhatiannya Dariaman itu ada tujuannya.

“Karena dari awal kenal, Dariaman itu bersikap baik dan perhatian, mungkin saja Dariaman sok baik dan perhatian seperti itu punya tujuan. Buktinya berbulan-bulan saya cuma diberi janji, inilah, itulah, apalah bahkan sampai sumpah bawa bawa nama tuhan,”Terangnya dengan dana kesal.

Menurut “WT” selain memakai jurus sok baik dan perhatian, Dariaman juga berjanji sambil mengembalikan uang tersebut juga akan memberikan bahan material kepada “WT” untuk merenovasi rumahnya sebagai bentuk ucapan terima kasih.

“Ternyata kebaikannya selama ini hanya untuk memuluskan rencananya mungkin, sebelum saya transfer uang itu, Dariaman sempat bilang ke saya mas, jika renovasi rumah akan dilaksanakan uang langsung saya kembalikan. Dan masalah material tenang saja, nanti saya kirimi Pasir, batu, dan koral gratis gak usah bayar, sebagai bentuk ucapan terima kasih saya,”Ujarnya, menirukan ucapan Dariaman terhadapnya.

Disisi lain, terkait permasalahan tersebut, “WT” juga menyatakan jika orang tua (Ibu) Dariaman, turut ikut campur menelpon ke “WT” dengan nada ngomel – ngomel yang kesannya mengancam jika sampai terjadi apa apa pada (Dariaman,red) maka dirinya menganggap uang yang dipakai Dariaman lunas.

“Kirain ibunya telpon saya itu, mau balikin uang saya, sebelumnya kan pernah telpon 3 hari lagi mau balikin uangnya dan masih mau menjual sapi, tapi ya cuma janji saja, sama dengan Dariaman, berbulan-bulan ya cuma janji pagi, sore, besok, lusa, begitu terus. Anehnya lagi ibunya bilang jika saya laporkan polisi, maka uang saya dianggap lunas, kok enak kali, wong saya cari uang itu harus mandi keringat,”Tegasnya.

Sementara Dariaman saat ditemui tim Bratapos.com, dirumah sepupunya “TTK” diwilayah Dusun Patuk, Kecamatan Wajak, Malang. Pihaknya mengakui jika memakai uang “WT” Rp 25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah) untuk pembayar tanah. Dirinya beralasan berani minta kiriman uang pada “WT” karena saat itu butuh tambahan dana untuk bayar tanah. Selain itu karena sudah saling kenal akrab dan tidak ada niatan tuk menipu serta mau tanggung jawab untuk mengembalikan uang tersebut.

“Betul, saat itu saya butuh uang buat bayar tanah mas kurang. Maka saya telpon “WT” tanya uang, dan kebetulan ada, lalu saya suruh transfer mas. Saya memang salah gak bisa tepati janji, kembalikan uangnya tepat waktu. Tapi saya gak ada niat untuk menipu dia (WT,red). cuma saya ini masih usaha, semoga lekas beres mas, takutnya sampai ketahuan istri saya,”Kilahnya.

Sedangkan dalam permasalahan tersebut, “WT” selaku pihak yang merasa dirugikan tak akan berpangku tangan dan merelakan uang hasil jerih payahnya begitu saja. Tapi pihaknya akan membawa perkara tersebut ke pihak yang berwajib.

“Saya upayakan segera pulang mas, jika bisa ambil cuti nasib baik saya, jika tidak bisa ya gak papa juga, kan sebentar lagi habis kontrak. Untuk masalah itu, sampai kapanpun tetap saya kejar mas, karena itu murni hasil dari keringatku. sayapun juga sudah telpon pengacara kok, semua bukti percakapan kita di WhatsApp, Voice note, dan bukti transfer juga sudah saya kirim ke beliaunya untuk kelengkapan bahan nanti saat pelaporan ke Polres, ya tnggal tunggu waktunya saja, jika gak bisa cuti ya tidak lagi perpanjang kontrak saya,”Pungkasnya.

Reporter: Wawan (tim)

Editor/ Publiser: Shelor