SAMPANG BRATA POS, Komunitas Rumah Jamoer bersama Tim Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) Sampang memberikan trauma healing pada anak-anak korban konflik di Desa Bluuran dan Desa Karang Gayam, Kecamatan Karangpenang, Kabupaten Sampang.
Pantauan Bratapos.com, Trauma Healing ini dilakukan dengan cara outbound, nonton film motivasi dan kegiatan psikososial lainnya.
Menurut Koordinator Tim Lakpes dan NU Sampang, Mohammad Karimullah, semua anak-anak, baik yang orang tuanya Sunni maupun Syiah, merupakan korban konflik yang dilakukan orang dewasa. Tidak semestinya mereka dilibatkan dalam konflik karena mereka tidak mengerti apa yang terjadi.
“Anak-anak perlu dihibur untuk menghapus trauma dari kekerasan yang mereka saksikan saat kejadian. Mereka tidak boleh dilabeli Sunni atau Syiah. Mereka adalah anak-anak yang semestinya bisa tumbuh dalam suasana yang nyaman tanpa kekerasan,” ujar Karim saat ditemui di sela-sela kegiatan tadi pagi, Sabtu (23/01/2016).
Sementara itu, Siti Fatimah, selaku Ketua Rumah Jamoer menambahkan, metode trauma healing yang dilakukan dalam bentuk pemutaran film motivasi untuk membangkitkan semangat hidup mereka serta memberikan permainan yang menanamkan nilai-nilai nasionalisme, toleransi dan penguatan agar mereka tidak larut dalam kesedihan serta kebencian pada sesama.
“Anak-Anak ini kami ajak bermain sambil belajar melalui pemutaran film motivasi untuk anak, permainan tradisional dan sharing bersama sehingga sedikit banyak bisa mengobati trauma yang mereka miliki akibat konflik yang pernah terjadi,” ujar Peraih Medali Emas Olimpiade Astronomi Tingkat Internasional ini.
Rumah Jamoer bersama Lakpesdam NU, lanjut Fatimah, sengaja menurunkan tim di lokasi Desa konflik sebagai bentuk perhatian lebih pada permasalahan perempuan, anak-anak, dan keluarga.
“Apapun yang terjadi, kami ingin memastikan keluarga para korban konflik tetap terjaga kebahagiaannya. Dengan demikian, anak-anak lebih terjamin mas.(Guterez/Hoirul)