Sekelompok Ibu-ibu Menghadang Jalannya Aksi Demonstrasi Ormas Pemuda Pancasila di PT. WBLS Kedungwaringin Bekasi (Poto :Lutf)
BEKASI || Bratapos.com–Organisasi Masyarakat (Ormas) Pemuda Pancasila (PP) menggelar aksi demonstrasi terhadap PT. Wan Bao Long Steel (WBLS) di Jalan Pantura Kecamatan Kedungwaringin Kabupaten Bekasi Jawa Barat.
Ormas PP menuntut agar perusahaan tersebut mengikuti Undang-undang ketenagakerjaan dan peraturan pemerintah.
” Tentunya kegiatan kita ini adalah golongan dari masyarakat, yang mana keluhan masyarakat itu tidak bisa terpenuhi oleh perusahaan. Kami selaku Organisasi Pemuda Pancasila yang mana fungsinya adalah sesuai kontrol siap membantu masyarakat dan pada hari ini kita turun melakukan aksi untuk memperjuangkan para pekerja dan masyarakat di wilayah Kedungwaringin,”ujar Dirman ketua PAC PP Kedungwaringin. Kamis (25/05/2023).

Dalam aksinya, Ormas PP dihadang oleh Ibu-ibu yang diduga menjadi setingan untuk melawan dan mendukung perusahaan tersebut.
“Ya memang betul dalam aksi tadi kita dihadapkan oleh para Ibu-ibu yang mereka tidak paham sama sekali apa yang menjadi tuntutan kami, padahal kami menuntut hak masyarakat dan hak para pekerja yang selama ini tidak jelas status mereka, kita membantu mereka agar perusahaan WBLS itu harus mengikuti peraturan, baik peraturan pemerintah pusat maupun peraturan pemerintah daerah,”ungkapnya.
Menurut Dirman, para penghadang (ibu-ibu) dibayar oleh pihak perusahaan, untuk menggagalkan aksi demonya.
“Saya tau Ibu-ibu itu dibayar untuk melawan kita, saya bilang silakan ibu hadir ambil uangnya nanti Ibu-ibu dengarkan apa yang menjadi orasi kita, apa yang dituntut dan kita perjuangkan, suami ibu, anak ibu, keluarga ibu yang bekerja di PT WBLS tersebut tujuan kita adalah untuk kesejahteraannya. Dan Alhamdulillah manajemen memfasilitasi dan mengatakan akan merubah konsepnya dan memperbaiki manajemennya. Dampak aksi kita nantinya akan kembali lagi kemasyarakat Desa Waringinjaya dan masyarakat yang bekerja di PT tersebut,”jelas ketua PAC PP Kedungwaringin.
Ormas PP menuntut 4hal kepada PT. WBLS, yang pertama, pelecehan ke Organisasi Pemuda Pancasila tentang surat yang dilayangkannya, pihak perusahaan tidak menendahkan. Yang kedua, terkait tenaga kerja yang tidak mengikuti Undang-undang dan peraturan. Yang ketiga, terkait CSR yang harus dikeluarkan, dan yang keempat, terkait pengelolaan limbah B3.
Diketahui, para Ibu-ibu yang menghadang aksi demo tersebut, salah satu dari mereka mengakui tidak ada keluarganya yang bekerja di perusahaan tersebut.
“Saya gak ada anak yang kerja di dalam, saya melakukan ini atas kemauan sendiri,tidak ada yang menyuruh,”ungkapnya.
Tidak sampai disitu, bratapos lebih dalam menggali informasi dan mencoba masuk ke perusahaan tersebut, namun sayangnya, pihak perusahaan (Scurity) tidak mengijinkan masuk, malah mendorong media untuk keluar.
Reporter : Lutfi
Barat Pos Jawa Barat.