Sumenep || Bratapos.com – Terkait dugaan penyelundupan pupuk 18 Ton dari Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur ke Kabupaten lain, pemuda tani Sumenep sangat menyayangkan. Shafwan, pemuda tani asal Kabupaten Sumenep menyampaikan, saya sebagai pemuda tani sangat menyangkan dengan adanya kasus penyelundupan pupuk bersubsidi yang terjadi di Sumenep ini.
“Sangat disayangkan, padahal ada di beberapa kecamatan 3 bulan terakhir ini masih langka pupuk bersubsidi,” ujarnya, Jumat (17/03/2023.
Maka dari itu, ini jelas sangat merugikan petani kita, kita juga sudah tau kalau petani sering mengalami kelangkaan pupuk, nah ini seolah sudah terjawab apa alasannya.
“Kepada pihak yang berwajib tolong kasus ini di usut tuntas dan ditindak para pelaku termasuk para oknum-oknum yang membekinginya,” harapnya.
Menurut dia, dengan adanya pengungkapan kasus tersebut, seolah menjawab persoalan yang kerap dipertanyakan oleh masyarakat, tentang alasan mengapa ketersediaan pupuk bersubsidi tidak dapat memenuhi kebutuhan petani setempat. Ia juga menyampaikan, hal itu sangat merugikan para petani di Kabupaten Sumenep, yang telah membanting tulang untuk bekerja di swah, demi menghasilkan komuditi-komuditi pertanian yang berkualitas.
“Ini seolah menjawab kenapa terjadi kelangkaan pupuk, jelas sangat merugikan petani kita. Sudah banting tulang, malah dihadapkan dengan masalah seperti ini,” lanjutnya.
Dirinya juga mendesak, agar aparat penegak hukum dapat memberikan tindakan tegas bagi para pelaku, serta tidak membiarkan kasus penyimpangan tersebut berlarut-larut, dengan mempertimbangkan nasib para petani Sumenep.
“Tolong segera ditindak tegas, diusut siapa pelakunya dan jangan dibiarkan berlarut-laut. Sekali lagi, kasihan petani kita,” tandasnya.
Sekedar diinfomasikan, saat ini Polres Sumenep tengah melakukan pengembangan penyelidikan mengenai kasus tersebut. Polisi juga, sedang melakukan pencarian kepada satu orang tersangka dengan inisial W, yang diduga sebagai otak dari penyelundupan pupuk bersubsidi.