BATU, BrataPos.com – LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) wilayah kerja Kota Batu patut berbangga. Pasalnya, paska dihapusnya Dinas Kehutanan, kini Dinas Lingkungan Hidup hendak memfasilitasi program program LMDH.
Gagasan itu dibuktikan dengan diadakannya rapat di kantor DLH dan berlanjut di wisata Coban Talun Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu, jum’at (21/9/2018).
Program jangka panjang telah diusulkan berkaitan dengan wisata hutan. Penanaman bibit buah buahan, seragam LMDH, dan mobil oprasional.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemkot Batu Arif As Sidiq sangat berharap LMDH bisa menjadi mitra DLH yang baik. Dengan begitu, kedepannya DLH akan menjadi dinas yang mensuport kegiatan LMDH.
“Yang perlu segera dilakukan adalah pembenahan legalitas LMDH itu sendiri. Mulai dari SK dari kepala desa masing-masing sesuai wilayah kerjanya. Setelah itu, baru kita usulkan pembuatan SK dari Walikota,” terang Arif.
Tidak hanya itu, masih kata Arif, Dinas Lingkungan hidup juga akan memfasilitasi LMDH untuk mendapatkan SK dari Kemenkumham. Dengan legalitas yang lengkap, dapat memudahkan LMDH untuk mendapat bantuan dana dari pemerintah.
“Intinya, dibenahi dulu kepengurusannya, lalu adminitrasinya. Karena target kita kedepan adalah mengembangkan wisata hutan, yang sesuai dengan misi kota Batu sebagai kota wisata,” tambah Arif.
Ketua LMDH Kota Batu Ra’i sangat mengapresiasi dengan langkah Pemkot Batu melalui DLH. Apa yang disampaikan DLH mengenai wisata hutan, sangat sejalan dengan program LMDH.
“Teman-teman sangat senang dengan merapatnya DLH. Paling tidak, program jangka pendek dan panjang sudah ada tahapannya,” ungkap Ra’i.
Lanjut dia, saat ini di Kota Batu ada 12 LMDH. Yakni, Tlekung, Oro oro ombo, Pesanggrahan, Gunung Sari, Songgokerto, Sumberjo, Bumiaji, Punten, Giripurno, Sumber gondo, Tulungrejo, dan Sumber Brantas.
“Dari 12 LMDH itu yang fakum hanya Desa Gunungsari. Kedepan, Gunungsari harus segera membentuk kepengurusan agar bisa eksis kembali. Teman-teman juga usul pada DLH, untuk penanaman bibit jeruk, alpukat, kesemek. Karna, bibit buah buahan tersebut untuk resapan air,” pungkas Ra’i. (Ardian)