Proyek Pipa Gas Pertamina, Semakin Memanas Dengan Warga Kedanyang

Adventurial774 views

GRESIK, BrataPos.com – Proyek pipa gas pertamina yang dikerjakan PT. PERTAGAS-KWRK-PT. DKP- PT. KARYA ANDALAN JAYA dihentikan oleh warga Kedanyang-Kebomas-Gresik, lantaran warga resah segala aktifitasnya proyek, sedangkan komitmen dari pimpinan proyek hanya janji palsu.

Terbukti setelah kemarin hari senin (12/06/17) ratusan warga demo kelokasi proyek, hari ini Media Brata Pos Rabu, (14/06/17) menelusuri ke lokasi proyek, alhasil segala aktifitas proyek dihentikan sebelum ada komitmen dan segala tuntutan dari warga belum dipenuhi.

Nur Arifin warga terdampak proyek pipa gas mengatakan, sebagaimana diketahui bersama. Bahwa, selokan air di Kedanyang khususnya di selatan airnya mampet dan menimbulkan aroma bau yang menyengat, dan ini sangat mengganggu warga sekitar. Dengan mampetnya air selokan ini cenderung menimbulkan bibit-bibit penyakit yang bisa mengancam kesehatannya warga.IMG20170612093734

“Gara-gara pipa gas yang diduga “Bodong ijinnya” air sumur kami tercemar oleh air selokan yang merembus kesumber. Sumur kami juga menimbulkan aroma tidak sedap, bahkan terkadang airnya agak keruh. Mampetnya air selokan ini ulah aktifitas proyek pipa gas Bodong,” katanya.

Nur Arifin menambahkan, sampai hari ini red masih belum ada perhatian dari pimpinan proyek terhadap warga yang tanahnya terkena pipa gas. Padahal dulunya waktu sosialisasi di balai desa kedanyang, bila ada tanah warga yang terkena proyek, maka akan dilakukan sewa pakai selama dua puluh tahun.

“Tapi ironisnya sampai sekarang pimpinan proyek hanya janji palsu terhadap warga. Oleh karena itu kami turun ke jalan agar pimpinan proyek tidak selalu mengebulli warga,” jelasnya.

Novan warga yang terdampak proyek pipa gas pertamina mengatakan, dampak dari waktu pengerjaan proyek pemasangan pipa gas yang memakan waktu berbulan-bulan dengan menutup akses jalan tembus antara Desa Kedanyang dengan Desa Banjarsari yang notabene adalah jalan itu jalan umum.

“Namun setelah adanya proyek pipa gas yang diduga “Bodong” itu jalan yang seharusnya berfungsi mengurai kemacetan, sekarang tutup total dan menjadi jalan mati. Saya meminta kepada penyelenggara proyek pemasangan pipa gas ini menuntut ganti rugi,” jelasnya (14/06/17).

Novan menambahkan, terkait penutupan jalan yang berbulan-bulan ini belum kelar, bagi warga yang memiliki usaha di sepanjang jalan Kedanyang yang terdampak pemasangan pipa gas ini.

“Kami mendesak menuntut ganti rugi usaha kami selama jalan ditutup hingga sampai jalan kembali berfungsi secara normal dan layak. Bila mana tuntutan kami tidak digubris, kami akan unjuk rasa lagi lebih besar dari hari ini,” ancam Noval.

Muksin, salah satu pewakilan dari proyek pipa gas bahwa dirinya tidak bisa berbuat banyak tekait pemasangan pipa yang diduga tidak sesuai aturan awal maupun terkait kompensasi yang sudah disekepati kepada warga setempat.

Muksin hanya mengatakan dihadapan warga yang menduduki proyeknya, sebenarnya permasalahan ini agak lama karena masih tumpang tindih. Selain itu, pihaknya juga mengakui bahwa lamanya berurusan dengan masyarakat hingga saat ini belum terealisasi juga masalah teknis.

“Jadi saya minta kepada warga mari kita duduk bersama, dan nanti kita akan jelaskan semua. Soalnya disni kita hanya terima lahan, lahan kita kerjakan itu saja. Karena ini urusan teknis,” pungkas Muksin dihadapan awak media.(jml bersambung)