SURABAYA. Maraknya penjahat seksual dan kekerasan yang terjadi di daerah belakangan ini membuat orang tua yang mempunyai anak gadis yang masih berusia remaja menjadi lebih waspada. Suatu hal yang sangat mengejutkan para orang tua di dunia,adalah pernyataan UNICEF bahwa satu dari 3 korban pembunuhan adalah anak anak. UNICEF menampilkan data statistik yang mencengangkan atas kasus pembunuhan anak, kekerasan dalam rumah tangga dan perkosaan (kompasiana.com)
Zaibi Susanto SH,MH sebagai pakar hukum Pidana dan sebagai Pimred Brata Pos merespon hal tersebut, Orang tua jangan percayakan saja anak kepada guru, tapi kita juga harus awasi dan tegas sama anak. Orang tua harus punya akses lihat handphone anak, anaknya main apa, terus teman-temannya kaya apa. Jadi orangtua punya peran penting untuk jaga anaknya sampai mereka dewasa.
Zaibi Susanto SH,MH melanjutkan bahwa orangtua juga harus lebih banyak membaca, lebih banyak membuka wawasan mereka dengan kondisi seperti apa yang kerap terjadi saat ini. Para orangtua juga harus paham betul bagaimana baik dan buruknya dalam mendidik anak-anak mereka agar tidak salah langkah dan kelak dapat tumbuh menjadi orang yang baik.
“Cara didik anak ada banyak. Orangtua harus banyak membaca, harus banyak melihat referensi mana yang baik dan mana yang enggak dilakukan untuk anak. Kenapa? Karena anak itu benih yang harus kita pupuk untuk kedepannya menjadi orang yang baik,” jelas pria gagah ini.
Didik anak, yang terpenting akhlaknya harus baik, harus didik habluminallah dan habluminannas-nya juga.Perkosaan anak di bawah umur, selain lemahnya faktor pengawasan orang tua juga karena ada faktor internal dari pelaku. Khusus bagi orang tua yang ekonominya lemah, waktu tersita untuk bekerja. Maka ini bukan berarti orang tua tidak mengawasi tapi kondisi yang memaksa.” pungkas laki-laki Alumni Universitas Wijaya Kusuma,ini.