Proyek PDAM Untuk Pengadaan Air Baku Di Waduk Sameran, Hanya Jadi Obyek Wisata

Adventurial1 Dilihat

PAMEKASAN-BRATA POS. Sungguh ironis pembangunan intake dan jaringan transmisi air baku di Desa Sameran Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan, yang terletak di dekat waduk sameran yang hanya jadi bahan obyek wisata muda-mudi dan diduga tidak melalui perencanaan atau penelitian yang sesuai pada tempatnya.

Padahal proyek yang di biayai oleh pemerintah pusat melalui anggaran pendapatan belanja negara (APBN) Th. 2014 sebesar Rp. 9.407.881.000,00. (Sembilan Milyar Empat Ratus Tujuh Juta Delapan Ratus Delapan Puluh Satu Ribu Rupiah) Sangat besar sekali, tapi sayang anggaran sebesar itu tidak ada manfaatnya sama sekali.

Menurut keterangan salah satu warga yang tidak mau disebutkan namanya menyatakan, kalau memang proyek tersebut untuk pengadaan air bersih saya senang sekali mas,”tapi sampai saat ini belum kami rasakan mas,”katanya. Ketika kami Brata Pos mencoba klarifikasi kepihak Kepala Desa Sameran, ternyata Kades tersebut tidak ada dirumahnya, hanya ada orang tuanya Kades Sameran, sehingga orang tuanya Kades tersebut mengatakan,”kami disuruh menulis surat tentang keperluannya, nanti saya sampaikan ke Kadesnya kalau datang mas,”ujarnya.

Keesokan harinya tim brata pos madura, mencoba menemui Agus Bachtiar selaku kepala PDAM Pamekasan untuk menanyakan tentang proyek pengadaan air baku yang ada di dekat waduk sameran di kantornya pada senin (22/02/16),”ternyata tidak bisa ditemui dikarenakan beliaunya mengikuti rapat bersama Bupati,”ujar asistennya.

tim Brata Pos  mencoba menghubungi untuk meminta klarifikasi melalui telepon seluler untuk menanyakan tentang Proyek waduk Sameran, beliau mengatakan ”masalah proyek pengadaan air baku di waduk sameran tersebut bukan ranah saya mas” itu proyek pemerintah pusat” jadi saya gak bisa berkomentar banyak karena saya takut salah mas” silahkan pean menghubungi contractornya mas pak hari” ujarnya.

Sebagai pelaksana PT.AURA SINAR BARU tentang  pembangunan intake dan jaringan pipa trasmisi air baku di dekat waduk sameran yaitu Bapak Hari, awak Media Brata Pos mencoba mengklarifkasi lewat Telepon, dari hasil penjelasan tersebut menurut Bapak Hari sebenarnya proyek tersebut sangat baik sekali karena proyek tersebut bermafaat bagi masyrakat dalam segi pengadaan air bersih” dan masalah mesin pompanya sudah siap seratus persen mas, cuma tempat yang sekarang kurang pas karena setelah di sedot 2 jam sudah habis airnya, jadi untuk selanjutnya nunggu airnya tinggi lagi, Makanya saya sering telpon pak agus dan bagian SDA agar segera mencarikan tempat air yang bagus” agar pompa tersebut beroprasi lagi mas, saya hanya nunggu air kalau pemerintah pamekasan khususnya PDAM dan bagian SDA sudah menyediakan tempat yang pas”. (25/02) Red……………….

Harun suyikno wakil ketua komisi 3 DPRD pamekasan, menyatakan kita akan bahas di DPRD kalau emang kenyataannya seperti itu mas”tegasnya. Di tempat lain pihak kejaksaan negeri pamekasan (kejari) melalui suseno SH.MH, kasi INTEL  menanggapi hasil pemberitaan dari brata pos madura edisi sebelumnya” akan meneliti dulu setelah itu baru kami akan menindaklanjuti. menurut informasi yang dihimpun tim brata pos madura dilapangan, proyek miliar tersebut saat ini mengangur karena ketersediaan airnya sangat dangkal sekali wajar kalau menggunakan pompa sekuci sebesar itu dipastikan 2 jam sudah habis dan ada kabel mengglantung di mesinnya menandakan kalau mesin tersebut juga bermasalah dan juga ditemukan dinamo yang tidak terpasang tidak jauh dari lokasi proyek, Sehingga proyek tersebut hanya jadi tontonan dan obyek wisata.( Hoirul )