Tri Rismaharini Membuktikan Sebagai Kader PDIP, Menghadir Rapat Kerja Cabang

SURABAYA BRATA POS-setelah selang beberapa hari dari pelantikan, untuk memimpin Kota Surabaya kedepan, Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana, dan DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya menggelar Rapat Kerja Cabang (Rakercab) yang dihadiri langsung jajaran DPC, Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyantodan dan pengurus anak cabang se-Surabaya. yang diselenggarakan di Gedung Wanita, Jalan Kalibokor Sabtu (20/02/16) jam 20.00 Wib malam.

Tri Rismaharini atau yang akrab disapa Bu Risma, menunjukkan dan membuktikan sebagai kader PDIP dengan menantang kader PDIP Surabaya untuk mempertahankan perolehan suara, agar mampu memenangi pemilu-pemilu di masa mendatang Mereka (Risma Red) mengenakan seragam partai berwarna merah.

Hal ini diungkapkan, Risma saat memberikan sambutan dalam Rapat Kerja Cabang (Rakercab) PDIP Surabaya mengatakan, Risma mengajak kader PDIP untuk bersatu mempertahankan perolehan suara yang diraih pada Pilkada di Pilgub Jatim, Pemilu Legislatif, Pemilu Presiden hingga Pilkada Surabaya. “Janji suara kita tidak turun? Ini disaksikan Pak Sekjen lho,” tantang Risma yang langsung dijawab ‘janji’ oleh ratusan kader PDIP yang hadir.

Sebelum mengakhiri sambutannya, Risma yang sudah resmi menjadi kader PDIP ini menutup dengan yel-yel khas partainya.

Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Adi Sutarwijono, dalam sambutannya mengatakan, Rakercab digelar dengan agenda Sosialisasi hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I di Jakarta, Januari 2016 lalu. Misalnya, soal Pembangunan Nasional Semesta Berencana. “Agenda lainnya, terkait konsolidasi organisasi di tingkat ranting (Kelurahan) dan anak ranting (RW) Juga ada agenda ketiga, yakni Rakercab, kali ini merupakan rapat perdana antara wali kota dan wakil wali kota dengan jajaran pengurus DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, yang tentu terkait pemerintahan kedepan,” jelasnya.

Adi Sutarwijono menambahkan, “Terkait penyegaran jajaran pengurus di tingkat ranting dan anak ranting, DPC PDI Perjuangan Surabaya akan memberikan pengarahan soal mekanismenya. Semestinya konsolidasi di kepengurusan ranting dan anak ranting ini dilakukan sebelum Pilkada Surabaya lalu,”imbuhnya.

Setelah Rakercab selesai seluruh awak Media mengejer Risma untuk mewancarai terkait penutupan Dolly, dia (Risma Red) mengatakan, pihaknya tidak tau tentang kalijodo persisnya seperti apa yang sekarang akan dibongkar oleh Pemerintah, “namun yang terpenting bagaimana bisa mengamudir kekayaan lokal karena itu yang paling tepat untuk masyarakat, yang jelas program apapun seperti itu,”katanya sabtu tanggal 20/02/16 malam jam 23.00 Wib.

Risma menambahkan, sebetulnya masyarakat pengen tau setelah dibongkarnya tempat ek lokalisasi, program pemerintah itu seperti apa kedepannya. “Kemudian masyarakat membuat konsep, sebelum diberantas lokalisasi Dolly seperti ini, setelah pasca diberantas seperti ini, dari itulah nanti kita bangun, jadi masa depannya ada, tentunya masyarakat yang menilai,”harapannya.

Kemudian kita masih kata Risma menggandeng potensi lokal, misalkan kemarin sebelum Dolly masih eksis banyak penghuninya orang  pendatang,”kemudian kita ambil, namun ada proses saat mereka (PSK) berpindah, setelah itu Pemerintah Kota (Pemkot) mengikuti yang lama dulu Dolly seperti apa, kita tidak akan menghilangkan, nanti kita akan pasang Wisma ada patungnya dan seperti Kolam itu,”jelasnya. (Bnd/jml/wit)