Cerita Masyarakat Tentang Buaya Putih Di Bendungan Sameran

Adventurial1 Dilihat

PAMEKASAN-BRATA POS. Adanya kisah masyarakat Desa Sameran kecamatan Proppo bahwa di Sungai atau Bendungan Sameran bahwa ada Buaya putih sebagai juru kunci atau penunggunya membuat masyarakat berbeda pendapat.

Versi mereka, kebanyakan meyakini bahwa di Sungai yang bendung Belanda sebelum kemerdekaan Indonesia memang benar adanya. Namun ada juga yang yang menyanksikan bahwa hal tersebut hanyalah cerita belaka.

“Tapi kalau masyarakat disini, yakin dengan adanya cerita itu. Karena kita juga diceritakan oleh ‘bengatoah’ kita di desa Sameran” kata Sitti (54) warga asli desa Sameran.

Menurutnya, cerita itu diperkirakan benar adanya yang selalu juga diceritakan ke anak-anaknya sampai saat ini.

“Kalau orang lain bisa percaya atau tidak”

Konon, buaya putih itu akan muncul ketika air di hulu sungai mulai berkurang. Artinya, buaya putih itu memberi tanda atau firasat bahwa, masyarakat disuruh melakukan ritual atau do’a kepada yang Maha Kuasa. “Makanya, setelah itu (kemunculan buaya putih) masyarakat langsung berdo’a atau melakukan ritual yang biasanya mengaji. Lalu kemudian biasanya air di hulu sungai besar kembali sumbernya” ungkap Siti.

Namun begitu, menurutnya, masyarakat di daerah lain bisa percaya atau tidak.

“Itu kembali ke masing-masing individu” tutupnya.(Guterez)